03 Jan
Apa Betul Data Anda Disalah Gunakan oleh Cambridge Analytica

Menurut berita Tempo.co - Beberapa pemakai Facebook akan tahu apa mereka terhitung dalam 87 juta pemakai yang datanya mungkin diberikan pada perusahaan konsultan politik di London, Cambridge Analytica. 

Facebook akan kirim pemberitahuan pada pemakai mengenai 'pembobolan data' ini mulai Senin (09/04) malam.

Tiap pemegang account akan memperoleh pemberitahuan apa perlindingan data mereka terakses ataukah tidak. 

Raksasa perusahaan sosial media itu menjelaskan beberapa pemakai akan dipertunjukkan aplikasi yang mereka pakai serta data apa yang didapat aplikasi itu. 

Baca Juga : Yuk Jawab Teka-Teki tersebut dan Menangkan Hadiahnya

Dalam perubahan berkaitan, Facebook membekukan perusahaan analisa data Cubeyou untuk tahu apa data pemakai diambil untuk kebutuhan akademis dan digunakan dengan komersial. 

Lewat e-mail yang dikirim ke Bloomberg, satu diantara wapres Facebook, Ime Archibong, menjelaskan aplikasi-aplikasi Cubeyou akan dilarang dipasang di Facebook bila tidak bersedia diaudit atau tidak selamat penyelidikan. 

Media di AS, CNBC, menyangka Cubeyou lakukan seperti apa yang dikerjakan Cambridge Analytica, yakni ambil data pemakai tanpa ada izin lewat aplikasi kuis 'You Are What You Like'. 

Dakwaan itu dibantah oleh Cubeyou serta menjelaskan semenjak awal memathui ketentuan Facebook. 

Kampus Cambridge menyanggah 

Baik Cubeyou atau Kampus Cambridge, perguruan tinggi yang dibawa kerja sama oleh Cubeyou, memperjelas jika aplikasi kuis dengan jelas mengatakan jika data pemakai akan digunakan baik untuk kebutuhan akademis atau komersial. 

Ditambah lagi juga jika data ini akan dianonimkan. 

Cubeyou meningkatkan aplikasi kuis kepribadian dengan menggandeng Pusat Analisis Psikometeri Kampus Cambridge. 

Satu diantara periset di pusat analisis ini terlibat masalah Cambridge Analytica sebab menolong meningkatkan kuis yang terakhir didapati memanen data serta data itu digunakan oleh Cambridge Analytica. 

Kampus Cambridge menyanggah bekerja bersama dengan Cambridge Analytica atau perusahaan induknya, SCL. 

Faksi kampus memperjelas belum pernah menyiapkan data, algoritme atau kerja-kerja ilmiah untuk Cambridge Analytica. 

Konsultan politik ini terjebak dalam team Donald Trump di pemilihan presiden AS serta di tim anti-Uni Eropa dalam referendum di Inggris.




Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING